Cinta itu kadang datang nggak terduga. Awalnya cuma kenalan biasa, ngobrol santai, ngebahas hal-hal receh sampai yang dalam-dalam. Dari situlah semuanya dimulai. Masih inget pertama kali kita ngobrol? Grogi, tapi penasaran. Kamu dengan senyumanmu, aku dengan rasa kikuk yang sok cool.

Lanjut ke fase "jadian", di mana semuanya mulai terasa makin dekat. Kita belajar saling ngerti, saling jaga, dan ngelewatin banyak hal bareng. Nggak selalu mulus, tapi selalu ada niat buat terus bareng.

Terus, datanglah momen "tunangan". Waktu itu, rasanya campur aduk – deg-degan, bahagia, dan sedikit nggak percaya ini beneran kejadian. Cincin di jari itu bukan cuma simbol, tapi janji kalau kita serius, kita siap jalanin semuanya ke jenjang yang lebih sakral.

Dan akhirnya, "menikah". Hari yang ditunggu-tunggu. Bukan cuma soal pesta, tapi tentang menyatukan dua hati dalam satu tujuan. Hari itu kita resmi jadi "kami". Sah, halal, dan insyaAllah langgeng sampai akhir hayat.
